Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer
Perjalanan cerita Anda akan menjadi panjang apabila Anda memiliki catatan dan karya.

Merefleksi Bulan Januari dengan Elegan.

Ketika tahun 2024 datang, seseorang pada umumnya menyambut dengan gembira atas datangnya tahun yang baru. Namun kemudian diperlukan perenungan setelah itu jika sehari setelahnya kembali mengumpat atas kehidupan yang ada. Atas datangnya tahun yang baru, yang perlu dilakukan sebaiknya adalah dengan membuat resolusi sebagai acuan untuk memulai tahun yang baru itu. Buatlah daftar capaian yang akan dicapai seperti target berapa jumlah buku yang akan dibaca, berapa kali khatam Al-Qur'an, pekerjaan apa yang akan dilakukan, atau skill apa yang akan dikuasai dan sebagainya. Hal-hal yang baru termasuk tahun baru tidak harus (wajib) untuk mendapatkan perayaan-perayaan yang berlebihan.

Saat merayakan tahun baru dengan bahagia, itu adalah harapan yang Anda inginkan sebelum merayakan itu (tahun baru) dan saat merayakannya untuk terus merasa demikian. Anda tentu tidak menginginkan datangnya rasa tidak bahagia, marah, stres atau sedih saat merayakan itu. Namun itu hanyalah hal yang sifatnya sementara. Pencapaian rasa bahagia itu hanya akan datang sesaat dan sekejab saja, dan kemudian Anda akan merasa biasa saja bahkan merasa sedih.

Ingatkah seberapa bahagia Anda saat pertama kali mencintai seseorang, lalu diterima? Atau ingatkah  seberapa bahagia Anda saat pertama kali lolos seleksi pekerjaan? Kemudian  disaat bahagia itu ternyata tidak lama orang yang Anda cintai berselingkuh di depan Anda, dan pekerjaan yang Anda cita-citakan itu memecat Anda tanpa alasan yang jelas. Bagaimana perasaan Anda saat itu? Tentu hati Anda akan kecewa, sedih bahkan marah. Namun itu adalah hal wajar yang umum dialami oleh banyak orang.

Mari menyambut bulan Februari 2024 dengan bahagia. Dengan merefleksi, mengevaluasi dan memperbaiki hal-hal negatif di bulan Januari. Lakukan balas dendam terhadap kejadian-kejadian yang membuat Anda kecewa dengan memperbaiki dan memperkuat diri. Dari yang grusa-grusu menjadi manusia yang lebih tenang dengan cara memikirkan dampak/efek dari tiap langkah yang dilakukan. Dari yang selalu berpikir (aku) tidak bisa melakukan itu menjadi (aku) yang berani mencoba hal-hal baru dengan percaya diri. Dari yang berdasar hanya pada positif thinking pada tiap kejadian, menjadi yang lebih kritis dan waspada terhadap hal-hal yang tidak direncanakan. Dalam konteks harus kritis dan waspada untuk sikap positif thinking adalah karena  sikap itu terkadang menipu diri, dengan beranggapan seolah-olah telah mencapai yang diinginkan. Padahal malah sebaliknya dengan membuat kita menjadi lengah.

Menjurnal Kegagalan Adalah Tips Jitu Untuk Mengubah Diri

Seberapa banyak Anda melakukan kegagalan di bulan Januari, seberapa banyak Anda merasakan kegagalan, merasa sedih, kecewa, Anda harus menulisnya di dalam catatan Anda. Tulislah kegagalan itu sebagai instrumen Anda untuk mempersiapkan diri di waktu yang akan datang. Sebagai instrumen refleksi dan mengevaluasi diri Anda. Itu akan mengingatkan diri Anda di masa yang akan datang tentang diri Anda yang sekarang. 

Kegagalan adalah pengalaman yang paling mahal. Sehingga menjurnalkannya adalah sebagai diskon ketika Anda mengalami kejadian yang sama. Dengan cara menjurnalkannya, ingatan Anda akan menjadi lebih baik daripada tidak. Diskon yang Anda dapat bahkan dapat mencapai 100% ketika menjalankan pekerjaan yang sama.

Selain menjadi diskon kegagalan, menulis jurnal juga memiliki dampak yang baik untuk emosi Anda. Menulis jurnal adalah upaya komunikasi kepada diri sendiri, sebagai instrumen dalam menganalisa pikiran dan perasaan. Kegiatan menjurnal yang dilakukan secara konsisten akan berdampak pada pikiran yang semakin tajam dan kuat dalam proses menganalisa sebuah masalah. 

Dalam beberapa kondisi, kegagalan memaksa seseorang untuk mengalami kondisi yang menyedihkan seperti perasaan cemas, stres dan depresi. Namun memiliki kebiasaan menulis jurnal adalah cara yang sangat efektif dan direkomendasikan untuk dapat mengurangi dampak yang lebih buruk. Telah banyak jurnal yang mempublikasi riset tentang bagaimana menulis dapat mengurangi tingkat gangguan emosional akibat masalah-masalah yang dialami oleh manusia. Salah satunya adalah penelitian yang dilakukan oleh Nevy Kusuma Danarti dkk dari Politeknik Kesehatan Kemenkes Semarang dengan judul Pengaruh Expressive Writing Therapy Terhadap Penurunan Depresi, Cemas, Dan Stres Pada Remaja. Expressive writing therapy sendiri merupakan terapi yang menggunakan aktivitas menulis sebagai sarana untuk merefleksikan pikiran dan perasaan terdalam terhadap peristiwa yang tidak menyenangkan (menimbulkan trauma).

Hasil penelitian menunjukkan bahwa expressive writing therapy dapat memberikan pengaruh terhadap penurunan depresi, cemas, dan stres pada remaja di panti rehabilitasi sosial PSMP Antasena Magelang. Expressive writing therapy menjadi pilihan yang tepat untuk media penyembuhan dan peningkatan kesehatan mental seperti hal nya depresi, cemas, dan stres yang terus-menerus mengganggu, karena dari terapi ini dapat memberikan efek terapeutik pada emosional individu serta memfasilitasi individu untuk melakukan penyikapan emosi sekaligus meregulasi emosi.

Sebetulnya Anda tidak hanya disarankan untuk menjurnal catatan-catatan kegagalan. Anda juga bisa menuliskan catatan diri Anda saat merasa bahagia. Tulislah kisah cinta Anda, cerita Anda saat ditolak pekerjaan, cerita Anda saat bertemu dengan teman baru, saat mendapat nasihat guru atau teman Anda. Boleh juga untuk menulis cerita receh Anda seperti saat pertama kali Anda memulai menulis jurnal atau bertemu pocong di belakang rumah.

Melatih Habits Menjurnal

Dalam sebuah catatan, Aristoteles (terjemahan dari W. D. Ross dan Alex Tri Kantjono Widodo) menerangkan bahwa "orang disebut sebagai insinyur karena membangun gedung dan disebut pemain kecapi karena memainkan kecapi; dengan begitu, kita disebut adil jika berbuat adil, disebut disiplin jika bersikap disiplin, disebut pemberani jika menunjukan keberanian."

Dengan begitu, jika Anda menjadikan menulis sebuah hal yang anda tekuni, mungkin Anda bisa disebut sebagai seorang penulis. Seminimalnya itu dapat Anda sematkan sebutan penulis berdasarkan penilaian Anda sendiri.

Wendy Wood, seorang peneliti dan Guru Besar Psikologi dan Bisnis di Universitas Southern California di dalam bukunya berjudul ‘Good Habits dan Bad Habits’ menerangkan jika cara sederhana untuk membiasakan sesuatu adalah dengan cara terus mencobanya.

Sebagai contoh ketika Anda menjadwalkan untuk menulis jurnal setiap hari, di hari pertama Anda mulai menulis, Anda memulainya dengan penuh semangat. Lalu di hari kedua, Anda masih baik-baik saja. Saat hari ketiga, Anda ternyata memiliki kegiatan hingga larut malam dan berlanjut hingga hari keenam yang membuat Anda lupa untuk menulis jurnal. Saat Anda ingat untuk menulis di hari yang ketujuh, Anda harus segera kembali menulis. Jika Anda mengulangi kondisi serupa di hari-hari yang lain, Anda harus terus mencobanya agar menulis jurnal dapat menjadi bagian dari program dalam sistem kerja otak Anda.

Kebiasaan yang baik yang terus berulang akan menciptakan perasaan positif yang berdampak luas di dalam memaknai hidup. Termasuk kebiasaan menulis jurnal. Kebiasaan yang baik akan menjadi landasan seseorang untuk menciptakan sebuah perasaan (mental) yang baik. Selain itu, kebiasaan yang terus dilakukan akan turut berdampak pada perkembangan keterampilan. 

Untuk memulai kebiasaan menjurnal, buatlah target kecil yang sesuai dengan waktu kosong Anda. Kemudian buatlah catatan dan jadwal agar anda bisa mengingatkan apabila Anda melupakannya. Berikan reward tambahan apabila Anda telah berhasil menyelesaikannya sesuai dengan target awal Anda. Misalnya Anda membuat target dalam 3 bulan untuk menulis 1 jurnal setiap akhir pekan. Artinya Anda memiliki 12 target yang harus Anda selesaikan. Jika Anda terlalu sibuk, sampaikan target setidaknya kepada salah satu teman yang Anda yakin dapat mengingatkan saat lupa karena kesibukan Anda.

Tentang konsistensi Anda di dalam menulis jurnal, ini berkaitan erat dengan sikap kepemimpinan yang Anda miliki. Sebab kepemimpinan dimulai dari diri Anda sendiri untuk memilih dan memilah keputusan-keputusan dalam hidup Anda sendiri. Anda harus yakin terhadap diri Anda sendiri bahwa Anda dapat mencapai target Anda untuk memiliki kebiasaan menulis jurnal secara rutin.

Posting Komentar untuk "Merefleksi Bulan Januari dengan Elegan."