Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer
Perjalanan cerita Anda akan menjadi panjang apabila Anda memiliki catatan dan karya.

Catatan Puitis Pemuda Jompro

 


. . .

Dari jauh, mata ini memandangmu dengan rindu.

Tak sampai dan sempat ku sematkan kata-kata indah itu lagi kepadamu.

Sesekali saja, bahkan itu tak sering.

Perhatian dan kasihmu itu, aku tau.

Kusadari kehadiramu di benakku.

Dan setiap kali itu, aku malu.

Tak pantas rasanya bersandar dan pundakmu.

Matamu yangs sayu, sesekali juga hadir dalam mimpiku.

Bukan sekali, atau dua kali dan tiga kali.

Berulangkali kata ini kusimpan, kutahan di dalam benakku.

Mengapa? karena aku khawatir dengan satu alasan darimu yang akan membuatku harus menghapus namamu.

Kisah kita belum berlampau jauh, masih berputar di dalam tempurung kata.

Jembatan dan sungai belum pernah terlewati saat kita menjalani kisah itu.

Barat dan timur menjadi saksi masing-masing dari kita.

Tak mampu, dan aku masih acuh dengan dikau apabila kisah ini menjadi kita.

Tak tega bila keluhku menjadi beban baru dalam hidupmu, bahkan sebelumm kita bertemu.

Jika dibuatkan judul cerpen, 'Cinta Ini Adalah Kolam Ragu'.

Posting Komentar untuk "Catatan Puitis Pemuda Jompro"